Minggu, 28 Juli 2013

PENGOBATAN CACING



Cacing  tanah  merupakan  salah   satu  sebagai  alternative  pengobatan  bagi kehidupan  manusia.  Banyak  khasiat daging  cacing  tanah bagi  kesehatan  manusia. Diantara jenis cacing yang sudah terbukti aman untuk adalah Lumbricus  Rubellus  dapat  menjadi obat  yang  manjur  untuk  menyembuhkan  berbagai  penyakit. Diantaranya  ialah  penyakit  tekanan darah rendah dan tekanan darah  tinggi, kencing manis, tipus, rematik, disentri, maag, muntaber, asma dan penyakit  kronis  lainnya.

Hasil – hasil  penelitian  pun telah menguak  multi manfaat  cacing tanah. Hewan  ini mengandung  berbagai enzim  penghasil  antibiotic  dan  asam  arhidonat  yang   berkhasiat  menurunkan  demam. Sejak tahun  1990  di Amerika  Serikat  cacing  ini  dimanfaatkan  sebagai  penghambat  pertumbuhan  kanker.  Di Jepang  dan Australia,  cacing  tanah  dijadikan sebagai  bahan  baku  kosmetika. Penelitian  laboratorium  mikrobiologi  fakultas  Matematika dan Ilmu  Pengetahuan  Unpad Bandung  tahun 1996  menunjukkan  bahwa  ekstra  cacing  rubellus  mampu  menghambat  pertumbuhan  bakteri  pathogen  penyakit  tipus  dan diare.

Cacing  rubellus  memiliki  beberapa  kandungan  yang bermanfaat  bagi manusia  jika  dimakan, penyembuhan  dengan  memanfaatkan  daging  cacing  dilakukan  pada  saat  kita  sehat. Penyembuhan itu  harus  melalui  proses  jauh  sebelum  sakit  tiba,  mereka  yang sering  menderita  tipes, demam, batuk flu, dll. Perlu banyak  mengkonsumsi cacing  agar  memiliki  ketahanan.


Memang  tak  ada  informasi yang jelas,  kapan  cacing  dianggap  berkhasiat. Tapi,  Lumbricus  rubellus  punya  manfaat  medis. Sudah diteliti  para  ilmuwan Amerika.  Dari sanalah  ditemukan  bahwa  lumbricus  punya  kemampuan mengubah  Omega – 6  menjadi Omega – 3. Omega  3  ini dapat  mencegah  terjadinya  pengerasan pembuluh darah  yang diakibatkan  oleh  lemak.  Dalam penelitian  itu juga dilakukan percobaan  dengan mengisolasi  bahan kimia  yang  ada  pada   tubuh  lumbricus  rubellus. Kemudian menumbuhkannya  ke  sel  tubuh  manusia.  Ternyata bahan kimia  itu dapat  mengurangi  gangguan  di pembuluh  arteri  yang dapat  mengakibatkan  serangan  jantung.

Menurut pengalaman dan pantauan dr. Puti Rita Liswari, M.SC, M.Kes selaku direktur Integrated Health Center mengatakan bahwa cacing sangat membantu mempercepat regenerasi sel terutama pada pasien penyakit kronis yang mengalami gangguan/kerusakan pada saluran pencernaan. Lanjut beliau hampir semua penyakit kronis kebanyakan pencernaannya rusak, dan untuk memperbaiki saluran pencernaan yang rusak cacing sangat membantu mempercepat proses penyembuhan luka disaluran pencernaan. Namun kata beliau cacing sebaiknya tidak digunakan untuk pasien kanker dan gagal ginjal.

Dioleh dari berbagai sumber

Senin, 01 April 2013

KANTOR BARU IHC 2013

Mohon Do'a Restu kepada seluruh masyarakat Indonesia, 
Terhitung sejak 1 April 2013 IHC pindah di Jl. Terusan Cisokan No. 24 Bandung
 Telp. : 022-710 2943 Fax. : 022-710 2943 HP :  0853-2114 5553




Jumat, 30 November 2012

TRAGEDI PENGOBATAN DI AMERIKA

cherikwhite.hubpages.com

Artikel ini merupakan salah satu artikel terbaik dari Journal of the American Medical Association (JAMA) yang dipublikasikan secara umum, mendukumentasikan tragedi dari paradigma pengobatan konvensional.
Pengarang artikel ini adalah Dr. Barbara Starfield dari the Johns Hopkins School of Hygiene and Public Health, dan dia mendeskripsikan bagaimana sistem kesehatan Amerika Serikat memiliki sistem kesehatan yang buruk.
SEMUA INI ADALAH ANGKA KEMATIAN PER TAHUN:
  • 12.000 – karena operasi yang tidak perlu.
  • 7.000 – karena kesalahan pengobatan di rumah sakit.
  • 20.000 – karena kesalahan lainnya di rumah sakit.
  • 80.000 – karena infeksi di dalam rumah sakit.
  • 106.000 – karena efek  samping negatif dari obat.
Total keseluruhan adalah 225.000 kematian per tahunnya karena penyebab iatrogenic!!
Iatrogenic adalah kondisi yang disebabkan oleh karena perawatan dokter terhadap suatu penyakit atau keadaan. Istilah ini biasanya digunakan sebagai komplikasi dari suatu perawatan.
Dr. Starfield menyerukan beberapa peringatan dalam mengartikan “angka-angka maut” di atas:
  • Pertama, kebanyakan data yang ada berasal dari studi atas para pasien yang dirawat inap.
  • Kedua, perkiraan ini hanya menunjukkan angka kematian dan belum termasuk efek negatif yang berhubungan dengan cacat atau ketidaknyamanan.
  • Ketiga, perkiraan kematian oleh karena kesalahan, masih lebih rendah dibandingkan dalam laporan IOM (Institute of Medicine).
Jika perkiraan lebih tinggi dipakai, kematian oleh karena iatrogenic bisa mencapai antara 230.000 sampai dengan 284.000. Dalam kasus apapun, 225.000 kematian per tahun menjadi dasar atas kesimpulan bahwa dokter merupakan penyebab kematian utama ketiga di Amerika Serikat sesudah penyakit jantung dan kanker. Bahkan walaupun  jika perkiraan ini dianggap melebih-lebihkan, terdapat bentang pemisah yang lebar antara angka-angka ini dengan angka-angka pada penyakit jantung.
Analisa lainnya menyimpulkan bahwa antara 4% dan 18% dari pasien mengalami efek negatif pada setting rawat jalan, dengan:
  • 116 juta kunjungan ekstra dari dokter
  • 77 juta resep ekstra
  • 17 juta kunjungan bagian gawat darurat
  • 8 juta rawat inap
  • 3 juta admisi jangka panjang
  • 199.000 angka kematian tambahan
  • $77 miliar biaya ekstra yang dihabiskan
Biaya tinggi sistem kesehatan diperhitungkan sebagai defisit tapi tetap ditolerir karena dengan asumsi bahwa kesehatan yang lebih baik dihasilkan dari perawatan yang lebih mahal. Namun bagaimanapun juga, bukti dari beberapa studi mengindikasikan bahwa sebanyak 20% sampai 30% pasien mendapatkan perawatan yang tidak baik.
Diperkirakan juga 44.000 sampai 98.000 di antara mereka meninggal setiap tahunnya dikarenakan kesalahan medis.
Hal ini bisa ditolerir lebih kecil lagi jika dihasilkan dari kesehatan yang lebih baik, tapi benarkah jika demikian? Sebagai perbandingan terbaru,  dari 13 negara, Amerika Serikat menduduki peringkat rata-rata ke 12 (kedua dari bawah) dari 16 angka indikator. Lebih spesifik lagi, urutan peringkat dari Amerika Serikat terhadap beberapa indikator adalah:
  • Ke 13 (paling akhir) untuk indikasi persentasi kelahiran dengan berat rendah (low-birth-weight).
  • Ke 13 untuk indikasi kematian bayi baru lahir dan kematian balita secara keseluruhan.
  • Ke 11 untuk indikasi kematian balita.
  • Ke 13 untuk indikasi potensi resiko kematian (tidak termasuk penyebab luar).
  • Ke 11 untuk indikasi harapan hidup sampai satu tahun bagi perempuan, tapi urutan ke 13 bagi laki-laki.
  • Ke 10 untuk indikasi harapan hidup sampai 15 tahun bagi perempuan, tapi ke 12 bagi laki-laki.
  • Ke 10 untuk indikasi harapan hidup sampai 40 tahun bagi perempuan, tapi ke 9 bagi laki-laki.
  • Ke 7 untuk indikasi harapan hidup sampai 65 tahun bagi perempuan, tapi ke 7 bagi laki-laki.
  • Ke 3 untuk indikasi harapan hidup sampai 80 tahun bagi perempuan, dan ke 3 juga bagi laki-laki.
Performa buruk Amerika Serikat di atas telah dikonfirmasi kebenarannya oleh penelitian WHO, dengan memakai data yang berbeda dan memberi Amerika urutan ke 15 di antara 25 negara industri lainnya.
Ada suatu pernyataan umum bahwa masyarakat Amerika memiliki kebiasaan buruk dengan merokok, minum-minuman keras, dan kekerasan perilakunya. Namun bagaimanapun juga, data-data berikut tidak menyokong pernyataan tadi.
  • Proporsi untuk perempuan yang merokok mencakup 14% di Jepang, 41% di Denmark. Di Amerika Serikat, 24% (kelima terbaik). Untuk laki-laki, mencakup 26% di Swedia, 61% di Jepang dan 28% di Amerika Serikat (ketiga terbaik).
  • Amerika menduduki peringkat ke 5 terbaik untuk indikasi konsumsi minum-minuman beralkohol.
  • Amerika Serikat secara relative rendah mengkonsumsi lemak hewani (kelima terendah untuk laki-laki berusia 55-64 tahun di 20 negara industri) dan ketiga terendah untuk indikasi konsumsi kolesterol jahat untuk laki-laki berusia 50 sampai 70 tahun di antara 13 negara industri.
Perkiraan kematian karena kelalaian manusia ini masih lebih rendah dibandingkan perkiraan-perkiraan dari laporan terbaru Institutes of Medicine. Dan jika perkiraan lebih tinggi dipergunakan, maka angka kematian oleh karena penyebab iatrogenic bisa mencakup 230.000 sampai 284.000
Bahkan dengan perkiraan lebih rendah yaitu 225.000 kematian per tahun, ini sudah menjadi dasar atas kesimpulan bahwa dokter merupakan penyebab kematian utama ketiga di Amerika Serikat sesudah penyakit jantung dan kanker
Teknologi yang kurang canggih tentu bukan faktor penyebab rendahnya ranking kesehatan Amerika Serikat.
  • Di antara 29 negara, Amerika Serikat menduduki urutan kedua sesudah Jepang dalam hal ketersediaan unit penggambaran resonansi magnetic dan scanner tomography per juta penduduk.
  • Jepang, bagaimanapun juga, menduduki peringkat tertinggi di bidang kesehatan, dimana Amerika hanya mendapat kedudukan di antara terendah.
  • Adalah mungkin bahwa penggunaan tinggi akan teknologi di Jepang dibatasi oleh teknologi diagnosis tidak sebanding dengan angka tinggi untuk perawatan, dimana Amerika, pemakaian tinggi teknologi diagnosis berhubungan dengan perawatan lebih.
  • Menyokong hal-hal di atas adalah data yang menunjukkan bahwa jumlah karyawan rumah sakit per tempat tidur di Amerika Serikat adalah paling tinggi di antara negara lainnya, dimana Jepang sangat sedikit, jauh lebih sedikit karena kebiasaan umum masyarakat Jepang dimana anggota keluargalah yang menyediakan kebutuhan selama rawat inap, bukannya karyawan.
Referensi: